
Panji dan Popi sudah menikah lebih sepuluh tahun lamanya. Dan tiba-tiba keduanya sadar bahwa didalam perjalanan hidup ini mereka telah berkembang sendiri-sendiri ke arah yang berlawanan. Segala kata seia dan sekata di awal-awal pernikahan mereka, luruh tak bersisa lagi. Maka atas kesepakatan kedua belah pihak keluarga, Popi dan Panji diijinkan untuk bercerai. Dengan syarat, mereka harus menunggu hari kenaikan kelas kedua anak mereka agar berita itu tidak mempengaruhi pelajaran kedua anak itu.
Tetapi kemudian sesudah bulan demi bulan berlalu, tiba-tiba saja secara tak terduga, mereka sama-sama menyadari bahwa ternyata perasaan cinta masih begitu kuat bertengger di dada mereka. Bahkan timbul perceraian itu memang perlu.
Namun pertanyaan itu menjadi tak relevan lagi ketika akhirnya Panji mengetahui bahwa Popi mengandung. Dan ia tahu, perempuan itu banyak pengagumnya.
"Siapa lelaki yang menghamilinya itu, Popi?" tanyanya. Perasaannya amat terpukul dan hatinya seperti tertusuk tatkala pertanyaan itu terpaksa dilontarkan dari bibirnya yang kering.
Pengarang : Maria A. Sardjono
Tebal : 256 halaman
Ukuran : 11.5 x 17 cm
Penerbit : Tri Karya
Harga : Rp. 7.500
Kondisi Buku : Second (koleksi pribadi) + Tanpa segel
Tetapi kemudian sesudah bulan demi bulan berlalu, tiba-tiba saja secara tak terduga, mereka sama-sama menyadari bahwa ternyata perasaan cinta masih begitu kuat bertengger di dada mereka. Bahkan timbul perceraian itu memang perlu.
Namun pertanyaan itu menjadi tak relevan lagi ketika akhirnya Panji mengetahui bahwa Popi mengandung. Dan ia tahu, perempuan itu banyak pengagumnya.
"Siapa lelaki yang menghamilinya itu, Popi?" tanyanya. Perasaannya amat terpukul dan hatinya seperti tertusuk tatkala pertanyaan itu terpaksa dilontarkan dari bibirnya yang kering.
Pengarang : Maria A. Sardjono
Tebal : 256 halaman
Ukuran : 11.5 x 17 cm
Penerbit : Tri Karya
Harga : Rp. 7.500
Kondisi Buku : Second (koleksi pribadi) + Tanpa segel